Baca Juga
MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
KATA PENGANTAR MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
Bismillahirahmanirohim…..
Segala puji hanya terucap
kepada Allah SWT saja yang mana telah memberi kemudahan serta kesehatan kepada
kami untuk dapat menyelesaikan tugas kami selaku mahasiswa, solawat serta salam
teriring kepada nabi besar Muhammad SAW yang mana atas hadir-Nya lah kita selaku
umatnya dapat keluar dari jaman kegelapan menuju cahaya Allah. Tidak lupa
kepada sahabat - sahabat nabi, para tabiin – tabiin dan sampai kepada kita
selaku umatnya.
Makalah
ini berjudul “Hubungan Etika Dan Moral ”,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dimasa depan.
Makassar 30 september
Penyusun
DAFTAR ISI MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
KATA
PENGANTAR
BAB
1
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia etika berarti ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Sedangkan etika
menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh
yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Pada dasarnya,etika membahasa tentang
tingkah laku manusia.
Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan
ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran
tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran
manusia.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut
ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal
mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Sekarang ini zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan
dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek.
Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk, sementara tidak
cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak
cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai
pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar
jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja
saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka
sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka
merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan
remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Generasi
muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain;
minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang
dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.
B. Rumusan
masalah MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
1. Apakah etika dan
moral bisa memberikan prilaku yang
baik?
2. Bagaimana cara mengatasi
pergaulan bebas dalam kehidupan anak remaja?
3. Apa itu
pergaulan bebas?
4. Apa penyebab dampak
dari pergaulan bebas?
C. Tujuan MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL1. Mengetahui Pengertian dan perbedaan dari, etika dan
moral.
2. Mengetahui prilaku etik dan
moral dalam
kehidupan anak remaja.
BAB II
PEMBAHASAN MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
A. Pengertian Etika
Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata),
etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau
adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia etika berarti ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral). Sedangkan etika menurut filsafat dapat
disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Pada dasarnya,etika membahasa tentang tingkah laku manusia.
Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan
ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran
tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran
manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami
kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk
mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan.
Secara metodologi, tidak setiap hal menilai perbuatan
dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu.
Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif, yaitu melihat perbuatan manusia dari sudut baik
dan buruk .
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Adapun Jenis-jenis Etika adalah sebagai
berikut:
1. Etika
Filosofis
Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai
etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh
manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir
dari filsafat.
2. Etika Teologis
Terdapat dua hal-hal yang berkait dengan etika teologis.
Pertama, etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap
agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis
merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur di
dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah
memahami etika secara umum
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai
etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi
tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis dan etika teologis.
B. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak
dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, moral
diartikan sebagai susila. Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang
umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut
ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal
mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal
yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu
tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber
interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral
yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
c. Perbedaan Antara Etika dan Moral
Etika
dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan.
Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan
etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
Kesadaran
moral serta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa asing disebut
conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut dengan
qalb, fu'a d. Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal, yaitu:
1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan
yang bermoral.
2. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan
objektif, yaitu suatu perbuatan yang secara umumk dapat diterima oleh
masyarakat, sebagai hal yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal,
artinya dapat disetujui berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap orang
yang berada dalam situasi yang sejenis.
3. Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.
Berdasarkan
pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan, bahwa moral lebih
mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang dilaksanakan atau
diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sitem hidup tersebut diyakini oleh
masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan
ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang berkaitan dengan perasaan wajib,
rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah
daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri.
Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa
harus ada dorongan atau paksaan dari luar
D. Hubungan
antara Moral dan Etika:
Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik, dan hal yang tidak baik, sedangkan Etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu.Obyek etika adalah pernyataan-pertanyaan moral
Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik, dan hal yang tidak baik, sedangkan Etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu.Obyek etika adalah pernyataan-pertanyaan moral
BAB IIIPENUTUP MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
A. k KESIMPULAN MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Perbedaaan antara moral, dan etika adalah
terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk.
2. Pada etika, penilaian baik
buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan
yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk
menentukan baik buruk.
DAFTAR PUSTAKA MAKALAH HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN MORAL
http://wizanies.blogspot.com/2007/08/akhlak-etika-moral.html
http://grms.multiply.com/journal/item/26.
http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori
http://marlinara.blogspot.com/2013/04/pergaulan-bebas-di-kalangan remaja.html
Bertens
K, Etika, Tilburg, Nederland,PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan XI,
Oktober 2011)
Bertens K, Tilburg,
Nederland, Pengembangan Diri, Inspirasional, Etika, Moral, Filsafat, PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan XI, Oktober 2011)
Yaqub, Hamzah. Etika Islam. Bandung : CV
Diponegoro, 1988.
http://grms.multiply.com/journal/item/262
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2262832-pengertian-era-globalisasi/#ixzz3q3ad4J00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar