Download | Baca | Bagikan

Translate

Recent Post

    Recent Comment

    Rabu, 09 Januari 2019

    SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) TENTANG PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

    Baca Juga


    SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) TENTANG  PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

    SATUAN ACARA PENYULUAN TENTANG

    PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

     Topik                                      :          Promosi Kesehatan Untuk Bayi/Balita
    Materi                                     :          Pencegahan Cacingan pada Balita
    Sasaran                                   :          Ibu-ibu yang memiliki anak bayi/balita
    Hari/tanggal                           :          Sabtu 4 desember 2018
    Waktu                                     :          35 menit
    Tempat                                   :          Akper muhammadiyah makassar

    A.Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

    Setelah melaksanakan penyuluhan, ibu mengetahui dan memahami pentingnya pencegahan cacingan untuk anak-anak mereka.

    B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

    1.      Ibu mengetahui gambaran umum mengenai cacingan
    2.      Ibu mengetahui gejala yang muncul jika anak mereka mengalami cacingan dan mengatahui cara pencegahannya.

    C. Metode

       1. Ceramah dan tanya jawab
    Mahasiswa menjelaskan mengenai Pencegahan Cacingan pada Balita, setelah itu ibu-ibu bisa mengajukan pertanyaan tentang materi penyuluhan yang baru disampaikan

    D. Media

    1.      LeafLet
    2.      Laptop
    3.      LCD
    4.      Mikrophone
     E. Materi
    1.      Gambaran umum mengenai cacingan.
    2.      Klasifikasi cacing parasit yang hidup pada tubuh manusia yang dapat membuat anak cacingan.
    3.      Gejala yang mucul pada anak yang cacingan dan cara pencegahannya.
    F. Evaluasi
    1.      Jelaskan pengertian dari cacingan
    2.      Sebutkan penyebab Kejang Cacingan
    3.      Sebutkan tanda dan gejala cacingan
    4.      Sebutkan cara penanganan cacingan
                            20%

    20%

    20%

    40%
    5.    Proses pelaksanaan
    No
    Tahap
    Waktu
    Kegiatan penyuluhan
    Kegiatan ibu
    Media dan alat
    1.
    Pembukaan
    5 menit
    a.    Mengucapkan salam
    b.    Menyampaikan tujuan penyuluhan & topik yang akan disampaikan.
    c.    Menjawab salam
    d.   Mendengarkan & memperhatikan
    -Laptop
    -LCD
    -Microphone
    2
    Penyampai-an topik
    25 menit
    a.   Menjelaskangambaran umum mengenai cacingan
    b.    Menjelaskan gejalayang timbul pada anak yang cacingan dan cara pencegahannya.
    c.    Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk mengajukan pertanyaan.
    d.   Penyuluh menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
    a.  Mendengarkan & memperhatikan
    b. Mendengarkan & memperhatikan
    c.  Merespon(sambil mengacungkan tangan ) & mengajukan pertanyaan.
    d. Mendengarkan, memberi masukan/sanggahan/ tanggapan

    -Laptop
    -LCD
    -Microphone
    -Leaflet
    3.
    Penutup
     5 menit
    a.    Menyampaikan intisari/rangkuman dari topik yang telah disampaikan.
    b.    Menutup dengan mengucapkan salam & terima kasih.
    a.       Mendengar & menperhatikan
    b.      Merespon sambil menjawab salam.
    -Laptop
    -LCD
    -Microphone

     DASAR TEORIPENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

    1. Gambaran Umum Mengenai Cacingan
    Cacingan, salah satu penyakit tergolong tinggi kejadiannya di Indonesia. Penyebabnya hewan parasit berukuran mikro yang mengambil makanan dari usus yang berisi banyak sari makanan. Cacing masuk ke tubuh dalam fase larva merupakan penyakit endemis dan kronis yang bisa meningkat tajam pada waktu musim hujan dan banjir. Larva cacing biasanya menyebar ke berbagai tempat untuk menginvasi tubuh manusia. Kedengarannya memang menyeramkan, tapi sebenarnya kecacingan tidak mematikan.
    Gangguan yang ditimbulkan lebih kepada penurunan kesehatan tubuh. Anak yang menderita cacingan kondisi gizinya akan menurun, sehingga kondisi kesehatannya tidak sebaik anak normal. Bila masih dalam taraf ringan, biasanya gejala kecacingan tidak tampak. Yang terlihat hanya keterhambatan pertumbuhan fisik karena gizi yang masuk selalu diisap lebih dulu oleh parasitnya. Bila kondisi ini didiamkan, sangat mungkin cacing akan berkembang biak dengan cepat. Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah dimana kebersihan masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air besar sembarangan tidak pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia masuk ke dalam mulut orang lain.
    Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yakni, pertama lewat mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak higienis, seperti tidak dicuci bersih atau dimasak dan banyak dihinggapi lalat yang membawa larva cacing. Larva tersebut selanjutnya akan masuk ke saluran pencernaan. Di sana, larva pecah dan berkembang biak. Biasanya, sasaran cacing adalah tempat yang banyak menyimpan sari-sari makanan, seperti usus. Kedua, cacing masuk lewat pori-pori. Bila anak tidak memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan bersentuhan dengan larva cacing, sangat mungkin larva itu masuk ke dalam tubuhnya lewat pori-pori. Selanjutnya, larva akan masuk ke pembuluh darah dan sampai di tempat yang memungkinkannya berkembang biak: bisa di usus, paru-paru, hati, atau di bagian tubuh lain.
    2. Klasifikasi Cacing Parasit yang Hidup pada Tubuh Manusia
    Setiap jenis cacing memiliki ciri khas. Ada yang senang di dalam usus besar, di usus halus, maupun di usus buntu. Bentuknya pun ada yang besar dan kecil.Klasifikasi cacing yang biasa menggerogoti tubuh manusia ini menjadi 4 jenis:
    a)   Cacing Gelang  (Ascaris lumbricoides)
         Warna      :  Merah muda atau putih
         Besarnya  :  20 - 30 cm
         Hidup di  :  Usus kecil
         Cara Penularannya:
                   - Telur cacing masuk melalui mulut
                   - Menetas di usus kecil menjadi larva
                   - Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui ha
                   - Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk  ke   dalam usus kecil dan menjadi dewasa di sana. Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.
    b)  Cacing Cambuk (Tricuris Trichiura)
         Warna     :  Merah muda atau abu-abu
         Besarnya :  3 - 5 cm
         Hidup di :  Usus besar
         Cara Penularannya:
                   - Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan
                   - Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
                   - Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan, terulanglah siklus ini.
    c)  Cacing Tambang (Ancylostomiasis)
         Warna     :  Merah
         Besarnya :  8 - 13 mm
         Hidup di :  Usus kecil
         Cara Penularannya:
                   - Larva menembus kulit kaki
                   - Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang   menyebabkan batuk
                   -  Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
                       menancapkan dirinya untuk mengisap darah.
                   Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
    d) Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis)
         Warna      :  Putih
         Besarnya  :  1 cm
         Hidup di  :  Usus besar
         Cara Penularannya:
                   -  Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
                   - Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini menyebar. Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing keremi dibawa ke tempat lain.
                   -  Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.
                      Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh keluarga perlu    diobati. Pada saat pengobatan, sprei, sarung bantal dan pakaian yang
     dipakai perlu dicuci.
    3.  Gejala Cacingan
                   Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada tubuh, dimana mereka merampas makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya dapat menghambat pertumbuhan bagi anak-anak. Parasit yang sering dijumpai ialah: cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing keremi. Penelitian DepartemenKesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia cacingan.
     Gejala-gejala cacingan antara lain:
    1.   Perut buncit
    2.   Badan kurus
    3.   Rambut seperti rambut jagung
    4.   Lemas dan cepat lelah
    5.   Muka pucat
    6.   Sakit perut
    7.   Diare berulang dan kembung
                Anak yang cacingan biasanya kondisi gizi mulai menurun sehingga kesehatan mereka terganggu. Bila dibiarkan terlihat kulit anak pucat, tubuh makin kurus serta perut membuncit karena kekurangan protein. Pada kondisi sangat berat, cacingan bisa menimbulkan peradangan pada paru yang ditandai dengan batuk dan sesak, sumbatan di usus, gangguan hati, kaki gajah dan perforasi usus. Pada keadaan ini obat cacing tak lagi membantu secara optimal. Seorang anak yang terkena cacingan akan mengalami kurang gizi, anemia, terjadi gangguan di saluran pencernaan, mengalami penurunan daya tahan tubuh, penurunan kemampuan belajar pada anak, dan penurunan nafsu makan.
    4. Langkah Pencegahan
    Tak sulit mencegah kecacingan pada anak. Inilah langkah - langkah yang dapat diterapkan Pada balita :
    a.         Mandikan anak setiap hari. Gunakan air bersih yang bebas dari larva cacing. Kalau perlu, gunakan sabun yang bisa membasmi larva cacing.
    b.        Jangan biarkan kuku anak memanjang. Guntinglah kuku anak secara teratur. Kuku bisa menjadi tempat mengendap kotoran yang mengandung telur atau larva cacing.
    c.         Biasakan anak untuk cuci tangan dengan sabun. Lakukan setiap kali setelah anak memegang benda-benda kotor atau sebelum makan.
    d.        Biasakan anak untuk selalu menggunakan sandal atau sepatu bila keluar rumah, terutama bila berjalan di tanah. Tanah, terutama yang lembab, merupakan tempat favorit cacing untuk berkembang biak.
    e.         Bila ingin makan sayuran mentah (lalapan) atau buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang mengalir. Bila perlu gunakan sabun yang bisa digunakan untuk mencuci sayuran dan buah-buahan agar bersih dari hama.
    f.         Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum dan menyikat gigi.
    g.        Beri anak pengertian agar tidak memasukkan jarinya ke dalam mulut. Terangkan kepadanya akibat yang bisa terjadi.
    h.        Lakukan toilet training pada waktunya dan ajarkan cara menjaga kebersihan saat BAB dan BAK.
    i.          Pelihara kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun halaman rumah.
    j.          Pengobatan 6 bulan sekali sangat dianjurkan apalagi bagi anak-anak atau paling sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan obat yang cocok untuk kebutuhan balitaAnda. Selain itu teratur menjalani test feses di lab. Hasil lab. membantu dokter memberi obat cacing yang tepat sesuai jenis cacingnya, jadi anak tidak hanya 'bebas' cacing 'temporary', tapi bisa kebal dengan cacing (plus jaga kebersihan diri dan lingkungan).

    Daftar Pustaka SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) TENTANG  PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

    Judarwanti, Widodo. 2010. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Cacing Pada Anak. 24 September 2013.Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Cacing Pada Anak

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar