Baca Juga
SATUAN ACARA PENYULUAN TENTANG
PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA
Materi : Pencegahan
Cacingan pada Balita
Sasaran : Ibu-ibu
yang memiliki anak bayi/balita
Hari/tanggal : Sabtu, 4 desember 2018
Waktu
: 35 menit
Tempat :
Akper muhammadiyah makassar
A.Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah melaksanakan
penyuluhan, ibu mengetahui dan memahami pentingnya pencegahan cacingan untuk anak-anak mereka.
B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
1. Ibu mengetahui gambaran umum mengenai cacingan
2. Ibu mengetahui gejala yang muncul jika anak mereka mengalami
cacingan dan mengatahui cara pencegahannya.
C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Mahasiswa
menjelaskan mengenai Pencegahan
Cacingan pada Balita, setelah itu ibu-ibu bisa mengajukan pertanyaan
tentang materi penyuluhan yang baru disampaikan
D. Media
1. LeafLet
2. Laptop
3. LCD
4. Mikrophone
E.
Materi
1. Gambaran umum mengenai cacingan.
2. Klasifikasi cacing parasit yang hidup
pada tubuh manusia yang dapat membuat anak cacingan.
3. Gejala yang mucul pada anak yang
cacingan dan cara pencegahannya.
F. Evaluasi
1.
Jelaskan pengertian dari cacingan
2.
Sebutkan penyebab Kejang Cacingan
3.
Sebutkan tanda dan gejala
cacingan
4.
Sebutkan cara penanganan cacingan
|
20%
20%
20%
40%
|
5. Proses pelaksanaan
No
|
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan
ibu
|
Media
dan alat
|
1.
|
Pembukaan
|
5 menit
|
a. Mengucapkan salam
b. Menyampaikan tujuan penyuluhan &
topik yang akan disampaikan.
|
c. Menjawab
salam
d. Mendengarkan
& memperhatikan
|
-Laptop
-LCD
-Microphone
|
2
|
Penyampai-an
topik
|
25
menit
|
a. Menjelaskangambaran
umum mengenai cacingan
b. Menjelaskan gejalayang timbul pada
anak yang cacingan dan cara pencegahannya.
c. Memberi
kesempatan kepada ibu-ibu untuk mengajukan pertanyaan.
d. Penyuluh
menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
|
a. Mendengarkan
& memperhatikan
b. Mendengarkan
& memperhatikan
c. Merespon(sambil
mengacungkan tangan ) & mengajukan pertanyaan.
d. Mendengarkan,
memberi masukan/sanggahan/ tanggapan
|
-Laptop
-LCD
-Microphone
-Leaflet
|
3.
|
Penutup
|
5
menit
|
a. Menyampaikan
intisari/rangkuman dari topik yang telah disampaikan.
b. Menutup
dengan mengucapkan salam & terima kasih.
|
a. Mendengar
& menperhatikan
b. Merespon
sambil menjawab salam.
|
-Laptop
-LCD
-Microphone
|
DASAR TEORIPENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA
1. Gambaran Umum
Mengenai Cacingan
Cacingan, salah satu penyakit tergolong
tinggi kejadiannya di Indonesia. Penyebabnya hewan parasit berukuran mikro yang
mengambil makanan dari usus yang berisi banyak sari makanan. Cacing masuk ke
tubuh dalam fase larva merupakan penyakit endemis dan kronis yang bisa
meningkat tajam pada waktu musim hujan dan banjir. Larva cacing biasanya
menyebar ke berbagai tempat untuk menginvasi tubuh manusia. Kedengarannya
memang menyeramkan, tapi sebenarnya kecacingan tidak mematikan.
Gangguan yang ditimbulkan lebih kepada penurunan
kesehatan tubuh. Anak yang menderita cacingan kondisi gizinya akan menurun,
sehingga kondisi kesehatannya tidak sebaik anak normal. Bila masih dalam taraf
ringan, biasanya gejala kecacingan tidak tampak. Yang terlihat hanya
keterhambatan pertumbuhan fisik karena gizi yang masuk selalu diisap lebih dulu
oleh parasitnya. Bila kondisi ini didiamkan, sangat mungkin cacing akan
berkembang biak dengan cepat. Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada
daerah-daerah dimana kebersihan masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang
air besar sembarangan tidak pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran
manusia masuk ke dalam mulut orang lain.
Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yakni,
pertama lewat mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak
higienis, seperti tidak dicuci bersih atau dimasak dan banyak dihinggapi lalat
yang membawa larva cacing. Larva tersebut selanjutnya akan masuk ke saluran
pencernaan. Di sana, larva pecah dan berkembang biak. Biasanya, sasaran cacing
adalah tempat yang banyak menyimpan sari-sari makanan, seperti usus. Kedua,
cacing masuk lewat pori-pori. Bila anak tidak memakai alas kaki
saat berjalan di tanah dan bersentuhan dengan larva cacing, sangat mungkin
larva itu masuk ke dalam tubuhnya lewat pori-pori. Selanjutnya, larva akan
masuk ke pembuluh darah dan sampai di tempat yang memungkinkannya berkembang
biak: bisa di usus, paru-paru, hati, atau di bagian tubuh lain.
2. Klasifikasi
Cacing Parasit yang Hidup pada Tubuh Manusia
Setiap jenis cacing memiliki ciri khas. Ada yang
senang di dalam usus besar, di usus halus, maupun di usus buntu. Bentuknya pun
ada yang besar dan kecil.Klasifikasi cacing yang biasa menggerogoti tubuh
manusia ini menjadi 4 jenis:
a) Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Warna : Merah muda atau putih
Besarnya : 20 - 30 cm
Hidup di : Usus kecil
Cara Penularannya:
- Telur
cacing masuk melalui mulut
- Menetas di usus kecil menjadi
larva
- Larva
dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui ha
- Bila
larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke dalam usus kecil dan
menjadi dewasa di sana. Cacing
gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.
b) Cacing Cambuk
(Tricuris Trichiura)
Warna : Merah
muda atau abu-abu
Besarnya : 3 - 5 cm
Hidup di : Usus besar
Cara Penularannya:
- Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan
- Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
- Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan,
terulanglah siklus ini.
c) Cacing Tambang (Ancylostomiasis)
Warna : Merah
Besarnya : 8 - 13 mm
Hidup di : Usus kecil
Cara Penularannya:
- Larva menembus kulit kaki
- Melalui saluran darah larva dibawa
ke paru-paru yang menyebabkan batuk
- Larva yang ditelan
menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
menancapkan dirinya untuk mengisap
darah.
Cacing tambang merupakan infeksi
cacing yang paling merugikan kesehatan anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat
menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12
mililiter setiap hari.
d) Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis)
Warna :
Putih
Besarnya : 1 cm
Hidup di : Usus besar
Cara Penularannya:
- Cacing betina bertelur
pada malam hari di anus
- Anus menjadi gatal, garukan
pada anus membawa telur cacing ini menyebar. Melalui kontak dengan tempat
tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing keremi dibawa ke tempat lain.
- Jika telur-telur ini
termakan, terunglah siklus ini.
Cacing keremi mudah
sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh keluarga perlu diobati. Pada saat pengobatan, sprei,
sarung bantal dan pakaian yang
dipakai perlu dicuci.
3. Gejala Cacingan
Parasit adalah tumbuhan atau binatang
yang hidup pada tubuh, dimana mereka merampas makanan yang kita perlukan. Ayng
tentunya dapat menghambat pertumbuhan bagi anak-anak. Parasit yang sering
dijumpai ialah: cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing keremi.
Penelitian DepartemenKesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
cacingan.
Gejala-gejala cacingan antara lain:
1.
Perut buncit
2.
Badan kurus
3.
Rambut seperti rambut jagung
4.
Lemas dan cepat lelah
5.
Muka pucat
6.
Sakit perut
7.
Diare berulang dan kembung
Anak
yang cacingan biasanya kondisi gizi mulai menurun sehingga
kesehatan mereka terganggu. Bila dibiarkan terlihat kulit anak pucat, tubuh
makin kurus serta perut membuncit karena kekurangan protein. Pada kondisi
sangat berat, cacingan bisa menimbulkan peradangan pada paru yang ditandai
dengan batuk dan sesak, sumbatan di usus, gangguan hati, kaki gajah dan
perforasi usus. Pada keadaan ini obat cacing tak lagi membantu secara optimal.
Seorang anak yang terkena cacingan akan mengalami kurang gizi, anemia,
terjadi gangguan di saluran pencernaan, mengalami penurunan daya tahan tubuh,
penurunan kemampuan belajar pada anak, dan penurunan nafsu makan.
4. Langkah Pencegahan
Tak sulit mencegah kecacingan pada anak. Inilah
langkah - langkah yang dapat diterapkan Pada balita :
a. Mandikan anak setiap hari. Gunakan air
bersih yang bebas dari larva cacing. Kalau perlu, gunakan sabun yang bisa
membasmi larva cacing.
b. Jangan biarkan kuku anak memanjang.
Guntinglah kuku anak secara teratur. Kuku bisa menjadi tempat mengendap kotoran
yang mengandung telur atau larva cacing.
c. Biasakan anak untuk cuci tangan dengan
sabun. Lakukan setiap kali setelah anak memegang benda-benda kotor atau sebelum
makan.
d. Biasakan anak untuk selalu menggunakan
sandal atau sepatu bila keluar rumah, terutama bila berjalan di tanah. Tanah,
terutama yang lembab, merupakan tempat favorit cacing untuk berkembang biak.
e. Bila ingin makan sayuran mentah
(lalapan) atau buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang mengalir. Bila perlu
gunakan sabun yang bisa digunakan untuk mencuci sayuran dan buah-buahan agar
bersih dari hama.
f. Gunakan air yang sudah dimasak untuk
minum dan menyikat gigi.
g. Beri anak pengertian agar tidak
memasukkan jarinya ke dalam mulut. Terangkan kepadanya akibat yang bisa
terjadi.
h. Lakukan toilet training pada
waktunya dan ajarkan cara menjaga kebersihan saat BAB dan BAK.
i. Pelihara kebersihan lingkungan, baik
di dalam maupun halaman rumah.
j. Pengobatan 6 bulan sekali sangat dianjurkan apalagi bagi
anak-anak atau paling sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan obat
yang cocok untuk kebutuhan balitaAnda. Selain itu teratur menjalani test feses di lab.
Hasil lab. membantu dokter memberi obat cacing yang tepat sesuai jenis
cacingnya, jadi anak tidak hanya 'bebas' cacing 'temporary', tapi bisa kebal
dengan cacing (plus jaga kebersihan diri dan lingkungan).
Daftar Pustaka SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) TENTANG PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA
Judarwanti, Widodo. 2010. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit
Cacing Pada Anak. 24 September 2013.Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Cacing
Pada Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar